Makhluk hidup yang dapat membantu proses pembuatan kompos adalah mikroorganisme berupa jamur dan bakteri yang berperan sebagai decomposer dalam rantai makanan.
Kebiasaannya mengurai sisa-sisa bahan organik dapat membuat cacing tanah menghasilkan pupuk kompos dari kotorannya yang berguna bagi tanaman dan tumbuhan (Andi, N. 2011). Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih.
Mikroorganisme dalam Pembuatan Kompos ini dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik. Secara global terdapat 5 golongan yang pokok yaitu: Bakteri fotosintetik, Lactobacillus sp, Streptomycetes sp, Ragi (yeast), Actinomycetes.
berfungsi sebagai penentu kualitas kompos tersebut sehingga bisa menghasilkan serbuk yang baik bagi tumbuhan.
Suburkan tanah
Fungsi cacing tanah selanjutnya adalah membantu menyuburkan tanaman. Cacing tanah juga bertanggung jawab untuk mencampur lapisan tanah dan memasukkan bahan organik ke dalam tanah.
Fungsi cacing tanah terhadap kesuburan tanah yaitu sebagai bahan mineralyang dicerna oleh cacing tanah dan dikembalikan ke dalam tanah dalam bentuk nutrisi yang mudah dimanfaatkan oleh tanaman, selain itu kotoran cacing tanah juga kaya akan unsur hara.
Beberapa jenis mikroorganisme sangat berperanan dalam bioremediasi, diantaranya adalah Pseudomonas, Bacillus, Moraxella, Acinetobactor, Burkholderia dan Alcaligenes.
Bahan : Sampah organik (sisa sayuran, nasi, sisa buah-buahan, dan seluruh sampah yang berasal dari bahan organik/bahan alami) .
MOL mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa yang berfungsi dalam penguraian senyawa organik. Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan.
Pupuk kompos merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan atau sisa dari bahan organik. Bahkan, beberapa orang kini lebih menyukai membuat pupuk kompos ini dengan menggunakan berbagai sisa bahan dapur.
Kompos adalah pupuk organik yang bersumber dari sampah rumah tangga, sampah tanaman, sampah pasar dan lain-lain dan dibuat melalui proses pengomposan.
Lamanya proses kurang lebih 2 bulan. Dilakukan di tempat tertutup dan memerlukan aktivator berupa mikroorganisme (starter) untuk mempercepat proses pengomposannya. Kedua cara ini menghasilkan kualitas kompos kurang lebih sama. penambahan bahan yang mengandung karbon (arang sekam padi) ke dalam adonan pupuk.
Fungsi cacing tanah bagi ekosistem yang pertama adalah dapat membantu menyuburkan tanaman. Dalam hal ini, cacing tanah bertanggung jawab untuk mencampur lapisan tanah dan memasukkan bahan organik ke dalam tanah.
Jika kita menempatkan cacing di substrat tanaman, mereka bisa memakan semua sisa tanaman. Mereka bisa memakan daun tua, tanaman mati dan bahkan akar yang sakit.
PortalJember.com – Ternyata cacing tanah tidak baik jika berada di dalam tanah atau pot tanaman hias seperti aglonema dan tanaman hias lainnya. Cacing tanah seperti diketahui dan diajarkan selama sekolah, memiliki manfaat yang baik untuk tanah karena bermanfaat untuk membuat tanah lebih gembur.
Cacing tanah telah lama digunakan sebagai sumber nutrisi bagi tubuh. Cacing tanah mengandung 78-79 gram per liter amino, konsentrasi vitanggi yang tinggi, zat besi, dan kalsium. Cacing tanah dapat digunakan sebagai tambahan gizi untuk program diet. Cacing tanah memiliki rendah lemak.
Populer
© 2023 ScienceBun.com
We use cookies to ensure that we give you the best experience on our website.